Senin, 01 Oktober 2012

Inikah Aku? Aku Bertanya



Aku bertanya pada dinding tuli
Tentang aku??
Mengapakah aku??
Hanya tersisa reruntuhan hati mati
Aku mengadu pada batu bisu
Tentang aku??
Apakah aku??
Hanya setumpuk kepingan jiwa pecah
Aku berkisah pada merpati bercumbu
Tentang aku??
Bagaimanakah aku??
Haruskah aku berpura-pura tertawa ?
Haruskah aku selalu tersenyum?
Haruskah aku selalu terlihat gembira tanpa beban?
Saat aku ingin menangis terisak!
Saat aku ingin berteriak!
Saat aku ingin memaki diriku sendiri!!
Haruskah aku terus berbuhong?
Saat bulir air mata itu terus jatuh
Haruskah aku tersenyum tulus?
Saat aku ingin tersenyum licik menghancurkan semuanya
Aku berjalan tanpa tujuan. Mungkin.
Aku berjalan tanpa beban
Mungkin juga
Tapi kenyataannya
Meskipun bagaimanapun aku ingin membangkang, ingin melawan, aku tak mampu
Karena aku sakit jika melakukan itu
Aku ingin berjalan sendirian
Meskipun aku tidak yakin aku mampu
Aku tahu jika aku selalu egois
Aku tahu jika aku selalu kekanakan
Tapi tunggu
yang kumau hanya kalian mendengarkan alasan ku yang kalian pikir tidak masuk akal
Yang kalian pikir itu gila.
Aku hanya ingin kalian mendengarkan keegoisanku!!
Keegoisanku!!
Just for this time!!
Aku masih ingin berlari bebas
Tertawa dengan orang orang yang memiliki ambisi sepertiku
Mereka yang mampu menerimaku dalam kegilaanku
Apa lagi yang ingin kalian mengerti?
Ini semua kesakitanku!!
Saat aku ingin berteriak histeris
Saat semua pikiran dibenankku ingin membunuh
Saat aku ingin berlari meninggalkan semuanya!!
Just hear me for this time
Cuz its so hurt!!
Hear me!!
Hear what i want!

"Inikah Indonesia?"


Lagi-lagi akal sehatku tergelitik.
Indonesia kaya.
Ya.., kaya sekali
Kaya dengan sampah!

Secara teknis, foto ini sangat menarik, karena dari segi komposisi, lighting, DOP, angle dan ketepatan momen, semua tersaji indah dan sempurna.

Pesan yang ditimbulkannya pun sangat terasa.
Betapa, seorang anak yang kebetulan berwarganegara Indonesia mencoba menyimak makna ke-Indonesian hanya lewat sebuah peta.

Ya.., hanya dari sebuah peta.
Peta usang yang merupakan selipan dari sebuah agenda yang kini sudah tak terpakai.

Bagi kita, maksudku, --saya--, peta merupakan hal biasa.
Namun, bagi anak kecil seperti Ratna, peta berarti sebuah pengetahuan baru.
Pengetahuan tentang luas wilayah.
Wilayah yang saking luasnya, tak banyak orang yang beruntung pernah menjelajahinya dari ujung barat hingga ke ujung timur.

Dengan teliti, ia melihat bentuk pulau-pulau itu.
Mencoba mereka-reka dan mengingat nama asing yang tertulis kecil di setiap bagiannya.
Bisa jadi, Ratna juga sedang mengeja tulisan tersebut.
Nama yang begitu asing.
Dan, itulah Indonesia.

Sejurus, dia ingin bertanya…
Tapi, pada siapa?
Apakah pada abangnya yang terlihat sibuk memungut sampah?
Sepertinya tidak...

Saat itu,
Tak ada yang bisa menjawab.
Mungkin nanti, ketika ada orang yang lebih bisa…
Ia pasti bertanya.

Inikah Indonesia?
Bercerita lewat sebuah peta yang kebetulan di pungut dari tempat sampah?

Melihat foto ini, saya jadi teringat dengan seorang bocah…
Umurnya, mungkin tak beda jauh dari Ratna.
Pun, sama-sama perempuan.

Jika saja, ia yang ada di foto itu.
Ia pasti segera bertanya…

“pa, ini peta apa?”
“inikah Indonesia?”

Jumat, 11 Mei 2012

Tunggu Aku Disana


Aku termanggu menatapmu 
Melirikmu yang kian bisu
Aku sesak kian menyalak
Dalam mimpi yang tak pernah terurai
Ada gemuruh rindu
Datang pula ragu 
Tapi sungguh aku ingin memelukmu
Serta mencumbuimu
Dengan rasa sayangku ini
Sungguh pula 
Aku ingin Bercerita
Karna membayangkan mu
Jadi tak lelap tidurku 
Tunggu aku disitu 
Akan ku genggam
Akan ku tundukkan dirimu
Jangan pergi 
Tunggu aku wahai gadisku.

Selasa, 08 Mei 2012

Dunia Maya


Kau hadir dengan suara lirih
Meresap lewat telinga
Merasuk ke dalam jiwa
Hingga ku terpaku dan hampir tak bersuara

Kau dunia mayaku
Yang hadir hanya lewat suara
Dan datang dalam fikiran hanya
Sebuah bayangan
Bayangan yang semu

Aku menengadah ke langit malam
Mencari sebuah kebenaran
Kau hadir lewat hayalan
Lalu ku peluk erat dirimu
Setelah ku bangun
Kau hanyalah dunia maya
Yang ku harapkan tuk jadi nyata



Dalam Diam

 
 
Dalam diam

Dalam diamku ada ketulusan
Dalam diamku selalu merindukan
Dalam diamku slealu penuh pengharapan
Dalam diamku berdoa untuk kekasih pujaan

Terkadang aku sungguh terasa sepi
Terkadang rindu perih menyayat hati
Terkadang menjerit lirih sanubari
Namun cintaku slalu sabar menanti

Aku mencintaimu bukan karena nafsu
Aku menyayangimu bukan karena parasmu
Aku merindukanmu bukan karena gejolakku

Namun semua ku lakukan karena ketulusan hatiku
Aku selalu mengharapkanmu
Merindukan kehadiranmu di sisiku

Senin, 26 Maret 2012

Sungguh Aku Menginginkanmu Menjadi Istriku


Jika engkau tahu
Bila menjadi aku
Berkobar rasa di qolbu
Lama sekali rasa ini aku pendam
Tapi sekarang akan kucoba untuk mengatakannya

Aku ingin kau kelak menjadi istriku
Kan kubuktikan dengan kesungguhan
Dengarkanlah qolbuku yang memintamu

Aku ingin jalani setiap detik kehidupan ini bersamamu
Kan kucoba dengan sepenuh hati
Ku ingin jujur dan apa adanya

Dari hati...

Semoga kini engkau tau
Bahwa aku menginginkanmu
Dan akan kupasrahkan kepadaNya
Tentang semua keputusanmu

Aku hanya ingin meyakinkan
Bahwa engkaulah belahan hati bila Allah mengijinkanku tuk memilikimu

Jika engkau mampu
Melihat lebih jauh kedalam qolbuku,
Maka engkau akan dapati
Sejuta tulisan yang menyuruhmu
Untuk mengatakan “iya” kepadaku

Sekali lagi, lihatlah qolbuku yang memintamu

Jika engkau masih belum mengerti
Maka berdirilah didepan kaca
Niscaya engkau akan melihat
Sesosok wanita anggun yang aku maksud
Wanita yang kuinginkan

Jangan salahkan aku jika aku menginginkanmu
Karena engkau memang wanita yang pantas untuk diinginkan
Sungguh, ku ingin jujur dan apa adanya

Dari hati...

Aku ingin engkau menjadi yang halal bagiku
Yang pertama kulihat tatkala aku membuka mata
Dan yang terakhir aku lihat tatkala aku memejamkan mata

Hanya engkaulah wanita yang aku kenal
Yang mampu membuat bidadari surga cemburu
Karena akhlakmu yang lebih indah dari permata bumi

Aku hanya ingin meyakinkan
Bahwa engkaulah belahan hati bila Allah mengijinkanku tuk memilikimu

Aku tak bisa menjanjikan apa-apa untukmu
Namun aku akan berusaha untuk selalu ada buatmu
Mengisi waktu guna memperoleh RidhoNya bersamamu
Dengan sepenuh hati

Aku hanya bisa berdo’a
Semoga Allah meluluhkan sisi hatimu yang beku
Semoga Allah mendatangkan keajaiban
Hingga akhirnya kau pun mau

Maka saat itu pula
Akan kubuktikan
Bahwa “akulah yang terbaik untukmu”
Atas ijin Allah

Janganlah kau tolak dan buatku hancur
Aku ingin kau yang menjadi tulang rusukku
Yang letaknya dekat dengan lenganku untuk aku lindungi
dan dekat dengan hatiku untuk aku cintai dan aku sayangi

Sungguh…
Ku hanya ingin jujur dan apa adanya kepadamu…

Dari hati...

Rabu, 14 Maret 2012

Kau yang Jauh Disana

Aku ingin kau disini
Gairah hidupku berubah setelah aku mengenalmu
Tak pernah kurasakan gelombang sayang
Yang berpacu sebesar ini pada orang lain
Begitu sayangnya aku padamu
Hingga aku tak mengenali hatiku sendiri
Keinginanku bertemu denganmu yang jauh disana
Melebihi setiap keinginanku yang lalu
Keindahan senyumanmu menjadi cahaya
Ya Tuhan, jika aku boleh meminta
Pertemukan aku dengan dia
Walau itu hanya 1 kali

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More