Rabu, 01 Februari 2012

10 Tips Cara Menangani Anak Autis


Cara Menangani Anak Autis - image

Menangani anak autis. Anak-anak penderita autismesebenarnya KURANG cenderung sengaja berbuat jelek daripada anak-anak lain pada umumnya. Mereka terlihat berperilaku buruk; seperti berlarian di ruangan, memukul-mukulkan benda, menolak untuk untuk berkumpul, atau memanjat lemari es, lebih sering disebabkan oleh masalah eksternal yang sebenarnya dapat diselesaikan oleh orang tua yang tenang dan kreatif.
Pada artikel Kesehatan Anak kali ini, saya akan memberikan beberapa tips dan cara menangani anak autis, yang mungkin dapat membuat Anda, orang tua yang memiliki anak autis, hidup sedikit lebih tenang.

Tips dan  Cara Menangani Anak Autis

  1. Kenali Anak Anda; Awal Menangani Anak Autis
    Hanya sedikit anak-anak autis yang “buruk” dengan sengaja, banyak dari mereka yang memiliki perilaku yang sulit. Setiap anak berbeda, dan mengetahui anak Anda sendiri adalah kunci untuk mengambil tindakan. Apakah anak Anda ekstra-sensitif terhadap suara dan cahaya? Apakah dia perlu banyak “Input Sensorik”  (input/masukan melalui pancaindra)? Apakah dia akan salah mengerti dengan pendekatan Anda? Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah untuk menangani anak autis.
  2. Ubah Keinginan Anda Terhadap Anak Anda
    Orang tua Anda mungkin mengajarkan Anda untuk duduk diam selama waktu makan. Akan tetapi itu bukan keinginan yang wajar bagi kebanyakan anak autis. Cobalah memulai dengan tujuan yang lebih kecil, seperti duduk diam selama tiga menit, makan dengan sendok, atau apa pun yang Anda pikir dia bisa menangani. Kemudian barulah membangun tujuan yang lebih besar, seperti duduk diam selama waktu makan.
  3. Ubah Lingkungan Tempatnya Berada
    Keamanan adalah kuncinya. Demi menangani anak autis, menciptakan lingkungan yang aman adalah sebuah tantangan. Karena begitu banyak perilaku anak Anda mungkin memiliki potensi yang membahayakan dirinya, sangatlah penting untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti membaut rak pada dinding dan/atau lantai dengan kencang, atau memastikan lemari berdiri dengan aman. Atau bisa juga menutupi dengan benda lain yang bisa mencegahnya untuk memanjat.
  4. Pertimbangkan Kemungkinan Sumber Perilaku
    Banyak anak autis sangat menginginkan, atau sebaliknya “over-respond” terhadap Input Sensorik. Sebagian lagi berganti-ganti diantara keduanya. Sangat sering perilaku “buruk” anak autis sebenarnya adalah reaksi terhadap Input Sensorik berlebih, atau terlalu sedikit. Dengan hati-hati mengamati anak Anda, Anda mungkin dapat mengetahui penyebabnya.
  5. Hilangkan Input Sensorik Berlebih Untuk Menangani Anak Autis
    Jika reaksi anak Anda berlebih terhadap Input Sensorik, ada banyak cara untuk mengubah situasi ini. Tentu saja, pilihan pertama adalah hanya menghindari penyebab Input sensorik berlebih seperti parade, taman hiburan dan sejenisnya. Ketika itu tidak bisa dilakukan, Anda bisa menggunakan sumbat telinga, mainan yang bisa mengalihkan, atau cara membujuk lainnya untukmenangani anak autis Anda sementara waktu.
  6. Menyediakan Input Sensorik Untuk Menangani Anak Autis
    Jika anak Anda menabrakkan diri di sofa, memanjat dinding atau berputar-putar, kemungkinan dia sedang membutuhkan “Input Sensorik”. Anda dapat menyediakan Input Sensorik dalam beberapa cara yang tepat. Beberapa orang menyarankan menangani anak autis dengan pelukan hangat, lainnya menyarankan menghimpitnya menggunakan bantal sofa dengan hati-hati, menggulung mereka seperti “hot dog” dalam selimut, atau memberi mereka rompi atau selimut yang diberi pemberat.
  7. Cari Jalan Keluar Positif Untuk Perilaku Tidak Biasa
    Sementara memanjat di pusat hiburan mungkin adalah perilaku “buruk”, memanjat di tempat olahraga bisa menjadi cara yang bagus untuk membangun otot dan persahabatan, pada saat yang sama. Sementara berputar-putar di toko kelontong mungkin aneh, adalah hal wajar untuk berputar di ayunan ban. Yang menjadi masalah di satu tempat, mungkin menjadi manfaat jika dilakukan di tempat lain!
  8. Nikmati Keberhasilan Anak Anda
    Anda, sebagai orang tua, adalah yang seharusnya memberi semangat atas keberhasilan pertama anak Anda. Anda senang ketika ia mengatakan “ya” untuk sebuah ajakan bermain, melengkapi kalimat, atau menendang bola bolak balik beberapa kali. Dia mungkin tidak akan menjadi kapten tim sepak bola, tetapi dia berhasil menjadi dirinya sendiri.
  9. Kurangi Kekhawatiran Terhadap Opini Orang Lain
    Anak Anda benar-benar melakukan pekerjaan dengan baik di toko kelontong. Dia mungkin mengepakkan tangannya sedikit, tapi itu bukan masalah besar. Sampai Anda menangkap mata seorang ibu, dari gadis kecil yang sempurna, menatap anak Anda. Tiba-tiba kepakan anak Anda tampak seperti masalah yang sangat besar, dan Anda menemukan diri membentak anak Anda, “..letakkan tangan ke bawah…!”. Ini tidak mudah, tetapi penting untuk diingat bahwa dia autis, dia tidak dengan sengaja mempermalukan Anda!
  10. Temukan Cara Bergembira Bersama
    Tidaklah mudah untuk menyatukan autisme dan kegembiraan. Tetapi jika Anda berpikir, ketika sedang menangani anak autis; menggulung anak Anda hingga seperti “hot dog”, memantul di trampolin atau bahkan duduk dan berpelukan bersama-sama dapat menjadi sangat menyenangkan. Daripada mengkhawatirkan tentang hasil terapis dari setiap tindakan, cobalah saja menikmati kekonyolan, gelitikkan, pelukan … dan anak Anda sendiri. Setidaknya untuk sementara waktu!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More